Selasa, 17 Mei 2011

Kemarin, Hari ini dan Hari Esok...?



hai guys,...

Satu episode kehidupan yang mungkin akan sulit saya lupakan dan akan terus membekas di hati adalah satu hari yang saya habiskan di akhir minggu kemarin..Begitu banyak kenangan dan emosi baru yang tak pernah saya rasakan sebelumnya, yang mewarnai hari itu. Segala sesuatu tentang ASZATA sungguh membuat saya rindu.

Hari minggu membuka pagi bersama sinar matahari dan kabut putih yang hampir penuh menutupi awan..Saya duduk sejenak di balkon sambil menikmati suguhan indah pagi hari yang tidak akan saya temukan di manapun.
saya akan jujur kalau saya hampir melupakan hari ulang tahun saya sendiri tahun ini..Setiap kali ada orang yang menanyakan kapan saya berulang tahun, saya pasti akan menjawabnya dengan “Well, everyday is my birthday..So, mau kasih kado?Sini, sini, saya akan dengan senang hati menerima…ahahaha…”

Satu hal yang tak pernah saya lupakan di setiap ulang tahun saya adalah hadiah..Ya, buat saya itu sangat spesial dibandingkan perayaan apa pun. Saya ingat betul bahwa ketika itu banyak harapan dan doa disampaikan teman-teman walau hanya diwakilkan dengan sebuah hadiah.

Tuhan memang Maha Penyayang..Setiap tanggal 3 Mei, saya selalu mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan pada saya. Saya tak peduli kalau tidak ada perayaan spesial di hari Ulang Tahun saya..Tetapi, yang saya peduli adalah bagaimana saya bisa memperlakukan orang lain dengan spesial, bagaimana saya bisa membahagiakan banyak orang, dan bagaimana orang lain bisa merasakan setiap hari adalah ulang tahunnya. (15 may 2011).
Nggak perlu nunggu ulang tahun untuk memberikan kado kecil atau kejutan kecil untuk orang lain. Nggak perlu juga nunggu ulang tahun untuk memberikan kata ‘selamat’ untuk keberhasilan seseorang atau ‘terima kasih’ untuk orang yang menolong kita. Terkadang kita lupa pentingnya kata-kata itu. Begitu susahnya kita mengucapkan kata sesimpel itu. Padahal betapa indahnya hidup kita kalau dipenuhi dengan kata-kata itu. Coba deh mulai dengan mengucapkan kata ‘Terima Kasih’ kepada bapak-ibu kita. Saya yakin bahwa banyak diantara kita yang justru jarang mengucapkan kata itu kepada mereka.


TERIMA KASIH ASZATA DAN TEMAN BARU SAYA... ^_^


Kemarin, hari ini dan besok saya akan tetap mengucapkan "terima kasih tuhan"..Terima kasih untuk matahari-Mu yang selalu mengawali hariku, terima kasih karena telah mempercayakan keyakinan untukku "faith", dari waktu saya terbangun di pagi hari sampai ketika saya kesulitan memejamkan mataku. Yang terpenting terima kasih untuk masih membuatku menunggu fajar berikutnya..Karena sampai kapan pun saya akan tetap menunggunya..Tak peduli berapa lama, saya ingin tetap melihatnya, melihat matahari pagi seperti matanya yang terus meyakinkanku akan harapan itu.

Ulang Tahun itu ibarat sebuah peringatan dari Tuhan. Sudah berapa banyak yang kita berikan untuk orang lain? Apakah kita sudah mempergunakan waktu kita dengan baik? dan sudah seperti apakah diri kita saat ini? Dan jawabannya ada di diri kita masing-masing.




"...Hari ini adalah hari esok yang saya impikan. Dan sebagian dari impian kemarin menjadi kenyataan hari ini. Karen aitu, hari ini saya akan meneruskan mimpi tentang hari esok. Dan mungkin banyak dari impian yang saya impikan hari ini akan menjadi kenyataan di hari esok..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_

Rabu, 04 Mei 2011

Ketika Angka 22 Menjadi Keberuntungan Saya...?



Hey friend ketemu saya lagi... ^_^

Angka memang penting dalam kehidupan kita. Berbagai hal dalam kehidupan di sekitar kita, pasti selalu berhubungan dengan angka. Mulai dari yang terdekat saja, misalnya tanggal lahir kita, nomor rumah kita, jam dinding di rumah, di dalam buku yang kita baca, dan sebagainya. Tanpa kita sadari, di dalam semua hal itu pasti ada unsur angkanya. Demikian juga dalam berbagai kebudayaan di dunia ini, angka juga menjadi suatu hal yang unik. Angka-angka tertentu dianggap sebagai sebuah keberuntungan atau bisa saja menjadi suatu hal yang dianggap kurang beruntung. Salah satu kebudayaan yang menganggap setiap angka itu unik adalah kebudayaan China.

Dalam kebudayaan China, beberapa angka dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan atau kesialan. Kedua hal tersebut didasarkan dari bunyi nama angka yang diucapkan dalam bahasa China. Jika dalam pengucapannya terdengar seperti kata yang memiliki arti buruk, angka itu pun akan dihindari. Sebaliknya, jika dalam pengucapannya terdengar seperti kata yang memiliki arti baik, angka itu akan dianggap baik dan memiliki keberuntungan. Karena kepercayaan inilah, sebagian orang akan memilih bahkan hingga membayar mahal untuk mendapatkan angka keberuntungan tersebut.

Ada yang "baru" saja menyelinap dalam benak saya, yaitu angka..Banyak sekali hal dalam hidup kita yang merujuk pada angka. beberapa yang sempat terpikir oleh saya: Angka "2" atau "22" atau kombinasi keduanya adalah semacam angka "keberuntungan" bagi saya. Tentu saja saya tidak sampai sebodoh itu sehingga menganggap bahwa angka inilah yang membawa keberuntungan bagi saya. Tapi angka-angka ini menjadi semacam "pertanda/sign" akan keberuntungan atau rezeki atau hal-hal seperti itu. Entahlah ini dianggap superstitious atau tidak.

Mungkin ini cuma sugesti, tapi yang jelas sugesti saya pada angka "2" cukup membantu meningkatkan kepercayaan saya terhadap sesuatu yang sedang saya lakukan atau setidaknya terhadap diri saya sendiri..Jadi seharusnya, menjelang ulang tahun yang ke 22 ini, saya menjadi lebih dewasa, kreatif, mencintai pekerjaan apapun yang dilakukan sekarang ini..Semoga sugesti saya terhadap angka 22 dapat membantu saya dalam menghadapi realita kehidupan ini dan saya suka angka kembar ini, bukan karena saya percaya akan angka keberuntungan, karena bagi saya keberuntungan itu buah dari kerja keras dan doa.

Apakah Anda mempunyai angka keberuntungan?
Jika saya ditanya demikian..Jawaban singkatnya adalah tidak. Sedangkan jawaban lengkapnya????




"...Saya tidak memiliki angka keberuntungan tapi saya memiliki angka impian..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_