Senin, 06 Juni 2011

Fotografi Sebuah Jendela Untuk Melihat Dunia...?



Hai, Guys...

Hari ini saya mencoba menulis tentang dunia imajinasi saya, yaitu FOTOGRAFI.

Pada awalnya, fotografi bagi saya tidaklah lebih dari sebuah cara untuk mencari uang, hobi dan berkomunikasi... ^_^
Selama 2 tahun lebih menekuni fotografi secara otodidak, saya belajar banyak dari membaca tulisan teknik fotografi dan berbagai macam referensi buku..yang lebih parahnya lagi, tidak ada tempat untuk bertanya, saya terpaksa harus belajar menganalisis sendiri kualitas hasil foto, cara proses film dan cetak yang saya lakukan sendiri dan mencari solusinya sendiri.

Berbicara mengenai dunia fotografi tidak ada batasnya, karena fotografi itu merupakan sebuah seni melihat...selain itu, fotografi mengajarkan pada kita cara yang unik untuk melihat dunia dan sekaligus memberikan penyadaran baru akan segala keindahan yang ada di sekitar kita. Contohnya: dalam kehidupan sehari-hari manusia, pada secercah senyum tulus dari anak desa pada wajah-wajah yang bersimbah pada keringat di sawah atau ladang.

Fotografi juga memberikan pada kita untuk melihat lebih dalam, menggali makna dan memahaminya sehingga menumbuhkan rasa cinta yang dapat menciptakan inspirasi untuk melangkah lebih jauh..Lagipula fotografi memang merupakan sebuah jendela yang membuka cakrawala baru bagi kita, untuk menemukan kembali dunia yang ada di sekitar kita untuk melihat dan menikmati segala keajaiban yang bisa membawa begitu banyak kegembiraan dan kebahagiaan pada hidup kita.

Oleh karena itu, dengan banyak membaca saya mulai paham dengan berbagai potensi dan kesempatan yang ditawarkan oleh fotografi..Di dunia sana, ternyata tersedia kesempatan yang begitu luas bagi saya untuk memgembangkan keahlian, bakat, minat serta karier pilihan saya melalui fotografi. Dan inilah awal dari langkah saya dalam menekuni berbagai macam bentuk fotografi yang kini telah berhasil membuka jendela lebar-lebar bagi saya untuk melihat dunia.




“...Belajar melihat, menemukan harmoni dalam melihat melalui mata hati kita...”




Thanks, My Dear...


_a-nay_