Jumat, 30 September 2011

Potret Sebuah Perjuangan Dalam Hal Apapun...?



hey genk...

Sudah beberapa minggu saya tidak menulis di blog ini...hehe ^_^ Hari ini saya ingin menulis tentang arti dari menghargai, dihargai dan perjuangan..

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah catatan kecil (blog) seseorang yang berinisial I, tidak perlu saya sebutin namanya karena ini ruang publik...hahaha
Dari beberapa artikel yang saya baca, saya melihat sebuah tulisan yang sepertinya saya kenal betul dengan kejadian tersebut..Saya pun heran, bingung, kaget dan lain-lain tapi saya menganggapnya santai sambil tersenyum.. ^_^

Mungkin dulu saya pernah berbuat salah atau tidak menghargai dia juga, cuma saya ingin memberitahu ke dia, apa arti sebuah menghargai, dihargai, dan perjuangan itu hal yang tidak bisa di beli dengan apapun/dengan ke-egoisan di dalam diri sendiri...


Saya mendapatkan Kutipan ini dari blog seseorang:
"...Hidup adalah perjuangan. Betulkah hidup itu adalah perjuangan? Sebuah kalimat yang melukiskan bahwa hidup ini adalah sesuatu hal yang mengharuskan kita tidak bisa diam saja, harus bergerak, penuh semangat yang berkobar-kobar, mengerahkan segala tenaga untuk menjalani hidup ini, mereka yang tidak bisa bertahan disana maka akan tersingkir. Tetapi, disamping hal itu semua, coba kita pikirkan sejenak kembali kawan-kawan. Hidup adalah perjuangan. Apa yang dirasakan oleh pikiran dan tubuh kita saat mendengar hal tersebut? Apa kita merasa bahwa hidup itu capek? hidup itu lelah? Apa kita melihat sebuah gunung besar yang harus kita lewati? Apa kita merasa bahwa kita harus bisa menjalani hidup ini dengan keras? Bukankah tujuan hidup kita itu untuk menjadi bahagia?


“Hidup adalah perjuangan” adalah suatu mind set yang menyebabkan kita teracuni hal-hal yang membuat kita tidak berbahagia. Coba kita ubah mind set kita menjadi “Hidup Adalah Anugerah”. Apa yang kawan-kawan rasakan ketika mendengar “Hidup Adalah Anugerah” ? Apakah yang dirasakan kawan-kawan bahwa hidup itu adalah karunia? Yang harus kita manfaatkan dengan sangat baik? Yang harus kita syukuri? Apakah kawan-kawan merasa hidup itu ringan setelah mendengar hal ini? Kalau begitu, setujukah kawan-kawan sekalian apabila mind set kita adalah “Hidup Adalah Anugerah”?

Kalau kita ingin dihargai orang lain, maka kita harus pula menghargai orang lain. Banyak cara untuk menghargai orang lain. Sebagai contoh, ucapan rasa syukur “Terima Kasih” bisa menjadi alat untuk menghargai orang lain. Belum pernah tercatat dalam sejarah ketika orang mengucapkan terima kasih, maka dia akan menjadi murung, dengan catatan kita harus mengucapkannya dengan nada yang merdu dan tulus. Dalam hal sekecil apapun yang telah kita lakukan, sebuah penghargaan (percaya atau tidak) sangat diinginkan oleh diri kita. Walau hanya memindahkan sebuah meja tetangga, sebenarnya kita sangat haus akan penghargaan, walaupun penghargaan itu hanya berupa ucapan terima kasih. Seorang pelayan toko yang diberi ucapan terima kasih oleh seorang pelanggan setelah melaksanakan tugasnya untuk melayani, pasti akan tercengang untuk sejenak dan tersenyum.

Seorang bos, di tengah kepenatannya, saat ada rekan kerjanya mengucapkan terima kasih atas kinerjanya, pasti akan tersenyum dan lebih bersemangat kembali untuk bekerja. Tiada salahnya untuk kita mengucapkan terima kasih, 2 kata yang tidak akan menguras energi terlalu banyak, tetapi memberi manfaat yang besar. Marilah mulai saat ini, kita budayakan untuk mengucapkan terima kasih kepada siapa saja yang telah membantu kita, karena dengan berkata demikian, setidaknya orang yang diberi penghargaan tersebut akan menjadi lebih percaya diri dan lebih tinggi sekitar 5 cm untuk menjalani hidup ini.





"...Mengucapkan terima kasih, 2 kata yang tidak akan menguras energi terlalu banyak, tetapi memberi manfaat yang besar..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_

Sabtu, 10 September 2011

Menentukan Arah Tujuan Hidup...?



hai guys...

Sudah 2 minggu saya tidak menulis di blog ini..sekarang ini saya ingin menulis tentang skala prioritas dalam hidup (skripsi saya)...hehe ^_^

Awalnya saya membaca artikel di blog seseorang, artikel itu menceritakan tentang pentingya sebuah prioritas dalam kehidupan..Setelah membaca tulisan tersebut, saya pun tertarik untuk menulisnya di dalam blog saya (untuk sharing kepada teman2). Dan akhirnya saya mendapatkan beberapa contoh cerita mengenai prioritas tersebut, ceritanya seperti di bawah ini:


Alkisah, di sebuah sekolah perniagaan, seorang guru besar sedang menyampaikan mata pelajaran tentang ekonomi sosial. Di depan kelas, dengan hati-hati si guru meletakkan sebuah toples kaca di atas meja. Dengan diikuti tatapan mata para siswanya, dia mengeluarkan sekantong penuh batu dan memasukannya satu persatu ke dalam toples itu sampai tidak ada lagi batu yang bisa dimasukkan lagi. Setelah melakukan hal tersebut, si guru bertanya kepada para siswanya, "Anak-anak, apakah toples ini sudah penuh?"
"Ya!" jawab mereka serempak.

Sambil tersenyum, sang guru meraih tas kedua dari bawah mejanya yang berisi batu kerikil. Dia kemudian menuangkan kerikil itu sambil menggoyang-goyangkan toples untuk mengisi celah-celah di antara batu-batu yang telah ada di dalam toples tadi. Untuk kedua kalinya, dia bertanya kepada para siswanya, "Sekarang, apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" jawab mereka setelah tahu arah pertanyaan si guru.

Kali ini jawaban mereka benar. Si guru mengambil kantong berisi pasir halus. Ia pun kemudian menuangkan pasir halus ke dalam toples untuk mengisi celah-celah di antara batu-batu besar dan kerikil-kerikil yang telah dimasukkan sebelumnya. Lagi-lagi dia bertanya, "Nah, apakah sekarang toples ini sudah penuh?"
"Mungkin penuh, mungkin juga belum penuh Pak. Yang tahu jawabannya cuma bapak," jawab para siswa.

Jawaban itu membuat si guru tersenyum. Ia lantas mengeluarkan seteko air dan menuangkan ke dalam toples hingga air pun memenuhi permukaan toples. Dia meletakkan teko dan memandang ke seluruh kelas.
"Lantas, dari hal-hal tadi, pelajaran apakah yang dapat kalian petik?"
"Tak peduli seberapa padat jadwal kegiatan kita, selalu akan bisa ditambahkan sesuatu ke dalamnya," jawab seorang siswa karena merasa sedang mengikuti kelas perniagaan.

"Bukan sekadar itu! Yang ditunjukkan disini adalah dengan memasukkan batu-batu besar lebih dahulu, disusul batu kerikil lalu pasir, dan terakhir air, maka cara seperti itu bisa membuat toples terisi secara maksimal. Artinya, ini merupakan sebuah pelajaran tentang prioritas. Kalian mengerti?" sebut si guru. Serentak para murid pun mengangguk-anggukkan kepala, tanda mendapat jawaban dan pelajaran yang memuaskan.

Pengertian tentang prioritas sangatlah penting. Sebab, kadangkala kita melakukan pekerjaan dengan hasil yang tidak optimal, hanya karena kita tidak memperhitungkan dengan cermat mana pekerjaan yang penting dan mendesak untuk lebih dahulu dikerjakan.
Jikalau kita mampu memilih dan memilah pekerjaan dengan memprioritaskan atau mendahulukan pekerjaan yang penting dan mendesak, maka, apa yang kita lakukan akan bisa berjalan lebih efektif dan berdayaguna. Dengan begitu, hasil yang dicapai pun akan bisa lebih maksimal.

Itulah inti dari pengertian prioritas. Cukup sederhana, namun membutuhkan latihan demi latihan, dalam praktek pekerjaan atau kegiatan di kehidupan kita sehari-hari. Maka, mari kita raih kesuksesan dengan cara membangun kebiasaan menentukan skala prioritas dalam segala aktivitas yang kita lakukan.


Oleh karena itu, jangan padamkan bara api impian dalam diri kita, biarkanlah dia hidup dan ungkapkan impian itu dalam sebuah visi dan misi jangka pendek maupun panjang yang selanjutnya diterjemahkan dalam sebuah rencana hidup harian, bulanan, dan tahunan. Akan tetapi, tetaplah juga ingat bahwa terkadang semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencana kita, karena Tuhan mempunyai rancangan-Nya sendiri atas hidup kita. Tetaplah berusaha untuk realistis ketika impian kita melenceng dan teruslah berharap pada-Nya, meskipun kita pernah merasa gagal dalam hidup ini.




"...Kegagalan bukan melemahkan motivasi, tetapi memacu kita untuk berusaha lebih baik lagi, karena belajar dari kegagalan terkadang lebih baik daripada belajar dari keberhasilan yang pernah kita raih..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_