Jumat, 30 September 2011

Potret Sebuah Perjuangan Dalam Hal Apapun...?



hey genk...

Sudah beberapa minggu saya tidak menulis di blog ini...hehe ^_^ Hari ini saya ingin menulis tentang arti dari menghargai, dihargai dan perjuangan..

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah catatan kecil (blog) seseorang yang berinisial I, tidak perlu saya sebutin namanya karena ini ruang publik...hahaha
Dari beberapa artikel yang saya baca, saya melihat sebuah tulisan yang sepertinya saya kenal betul dengan kejadian tersebut..Saya pun heran, bingung, kaget dan lain-lain tapi saya menganggapnya santai sambil tersenyum.. ^_^

Mungkin dulu saya pernah berbuat salah atau tidak menghargai dia juga, cuma saya ingin memberitahu ke dia, apa arti sebuah menghargai, dihargai, dan perjuangan itu hal yang tidak bisa di beli dengan apapun/dengan ke-egoisan di dalam diri sendiri...


Saya mendapatkan Kutipan ini dari blog seseorang:
"...Hidup adalah perjuangan. Betulkah hidup itu adalah perjuangan? Sebuah kalimat yang melukiskan bahwa hidup ini adalah sesuatu hal yang mengharuskan kita tidak bisa diam saja, harus bergerak, penuh semangat yang berkobar-kobar, mengerahkan segala tenaga untuk menjalani hidup ini, mereka yang tidak bisa bertahan disana maka akan tersingkir. Tetapi, disamping hal itu semua, coba kita pikirkan sejenak kembali kawan-kawan. Hidup adalah perjuangan. Apa yang dirasakan oleh pikiran dan tubuh kita saat mendengar hal tersebut? Apa kita merasa bahwa hidup itu capek? hidup itu lelah? Apa kita melihat sebuah gunung besar yang harus kita lewati? Apa kita merasa bahwa kita harus bisa menjalani hidup ini dengan keras? Bukankah tujuan hidup kita itu untuk menjadi bahagia?


“Hidup adalah perjuangan” adalah suatu mind set yang menyebabkan kita teracuni hal-hal yang membuat kita tidak berbahagia. Coba kita ubah mind set kita menjadi “Hidup Adalah Anugerah”. Apa yang kawan-kawan rasakan ketika mendengar “Hidup Adalah Anugerah” ? Apakah yang dirasakan kawan-kawan bahwa hidup itu adalah karunia? Yang harus kita manfaatkan dengan sangat baik? Yang harus kita syukuri? Apakah kawan-kawan merasa hidup itu ringan setelah mendengar hal ini? Kalau begitu, setujukah kawan-kawan sekalian apabila mind set kita adalah “Hidup Adalah Anugerah”?

Kalau kita ingin dihargai orang lain, maka kita harus pula menghargai orang lain. Banyak cara untuk menghargai orang lain. Sebagai contoh, ucapan rasa syukur “Terima Kasih” bisa menjadi alat untuk menghargai orang lain. Belum pernah tercatat dalam sejarah ketika orang mengucapkan terima kasih, maka dia akan menjadi murung, dengan catatan kita harus mengucapkannya dengan nada yang merdu dan tulus. Dalam hal sekecil apapun yang telah kita lakukan, sebuah penghargaan (percaya atau tidak) sangat diinginkan oleh diri kita. Walau hanya memindahkan sebuah meja tetangga, sebenarnya kita sangat haus akan penghargaan, walaupun penghargaan itu hanya berupa ucapan terima kasih. Seorang pelayan toko yang diberi ucapan terima kasih oleh seorang pelanggan setelah melaksanakan tugasnya untuk melayani, pasti akan tercengang untuk sejenak dan tersenyum.

Seorang bos, di tengah kepenatannya, saat ada rekan kerjanya mengucapkan terima kasih atas kinerjanya, pasti akan tersenyum dan lebih bersemangat kembali untuk bekerja. Tiada salahnya untuk kita mengucapkan terima kasih, 2 kata yang tidak akan menguras energi terlalu banyak, tetapi memberi manfaat yang besar. Marilah mulai saat ini, kita budayakan untuk mengucapkan terima kasih kepada siapa saja yang telah membantu kita, karena dengan berkata demikian, setidaknya orang yang diberi penghargaan tersebut akan menjadi lebih percaya diri dan lebih tinggi sekitar 5 cm untuk menjalani hidup ini.





"...Mengucapkan terima kasih, 2 kata yang tidak akan menguras energi terlalu banyak, tetapi memberi manfaat yang besar..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_

Sabtu, 10 September 2011

Menentukan Arah Tujuan Hidup...?



hai guys...

Sudah 2 minggu saya tidak menulis di blog ini..sekarang ini saya ingin menulis tentang skala prioritas dalam hidup (skripsi saya)...hehe ^_^

Awalnya saya membaca artikel di blog seseorang, artikel itu menceritakan tentang pentingya sebuah prioritas dalam kehidupan..Setelah membaca tulisan tersebut, saya pun tertarik untuk menulisnya di dalam blog saya (untuk sharing kepada teman2). Dan akhirnya saya mendapatkan beberapa contoh cerita mengenai prioritas tersebut, ceritanya seperti di bawah ini:


Alkisah, di sebuah sekolah perniagaan, seorang guru besar sedang menyampaikan mata pelajaran tentang ekonomi sosial. Di depan kelas, dengan hati-hati si guru meletakkan sebuah toples kaca di atas meja. Dengan diikuti tatapan mata para siswanya, dia mengeluarkan sekantong penuh batu dan memasukannya satu persatu ke dalam toples itu sampai tidak ada lagi batu yang bisa dimasukkan lagi. Setelah melakukan hal tersebut, si guru bertanya kepada para siswanya, "Anak-anak, apakah toples ini sudah penuh?"
"Ya!" jawab mereka serempak.

Sambil tersenyum, sang guru meraih tas kedua dari bawah mejanya yang berisi batu kerikil. Dia kemudian menuangkan kerikil itu sambil menggoyang-goyangkan toples untuk mengisi celah-celah di antara batu-batu yang telah ada di dalam toples tadi. Untuk kedua kalinya, dia bertanya kepada para siswanya, "Sekarang, apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" jawab mereka setelah tahu arah pertanyaan si guru.

Kali ini jawaban mereka benar. Si guru mengambil kantong berisi pasir halus. Ia pun kemudian menuangkan pasir halus ke dalam toples untuk mengisi celah-celah di antara batu-batu besar dan kerikil-kerikil yang telah dimasukkan sebelumnya. Lagi-lagi dia bertanya, "Nah, apakah sekarang toples ini sudah penuh?"
"Mungkin penuh, mungkin juga belum penuh Pak. Yang tahu jawabannya cuma bapak," jawab para siswa.

Jawaban itu membuat si guru tersenyum. Ia lantas mengeluarkan seteko air dan menuangkan ke dalam toples hingga air pun memenuhi permukaan toples. Dia meletakkan teko dan memandang ke seluruh kelas.
"Lantas, dari hal-hal tadi, pelajaran apakah yang dapat kalian petik?"
"Tak peduli seberapa padat jadwal kegiatan kita, selalu akan bisa ditambahkan sesuatu ke dalamnya," jawab seorang siswa karena merasa sedang mengikuti kelas perniagaan.

"Bukan sekadar itu! Yang ditunjukkan disini adalah dengan memasukkan batu-batu besar lebih dahulu, disusul batu kerikil lalu pasir, dan terakhir air, maka cara seperti itu bisa membuat toples terisi secara maksimal. Artinya, ini merupakan sebuah pelajaran tentang prioritas. Kalian mengerti?" sebut si guru. Serentak para murid pun mengangguk-anggukkan kepala, tanda mendapat jawaban dan pelajaran yang memuaskan.

Pengertian tentang prioritas sangatlah penting. Sebab, kadangkala kita melakukan pekerjaan dengan hasil yang tidak optimal, hanya karena kita tidak memperhitungkan dengan cermat mana pekerjaan yang penting dan mendesak untuk lebih dahulu dikerjakan.
Jikalau kita mampu memilih dan memilah pekerjaan dengan memprioritaskan atau mendahulukan pekerjaan yang penting dan mendesak, maka, apa yang kita lakukan akan bisa berjalan lebih efektif dan berdayaguna. Dengan begitu, hasil yang dicapai pun akan bisa lebih maksimal.

Itulah inti dari pengertian prioritas. Cukup sederhana, namun membutuhkan latihan demi latihan, dalam praktek pekerjaan atau kegiatan di kehidupan kita sehari-hari. Maka, mari kita raih kesuksesan dengan cara membangun kebiasaan menentukan skala prioritas dalam segala aktivitas yang kita lakukan.


Oleh karena itu, jangan padamkan bara api impian dalam diri kita, biarkanlah dia hidup dan ungkapkan impian itu dalam sebuah visi dan misi jangka pendek maupun panjang yang selanjutnya diterjemahkan dalam sebuah rencana hidup harian, bulanan, dan tahunan. Akan tetapi, tetaplah juga ingat bahwa terkadang semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencana kita, karena Tuhan mempunyai rancangan-Nya sendiri atas hidup kita. Tetaplah berusaha untuk realistis ketika impian kita melenceng dan teruslah berharap pada-Nya, meskipun kita pernah merasa gagal dalam hidup ini.




"...Kegagalan bukan melemahkan motivasi, tetapi memacu kita untuk berusaha lebih baik lagi, karena belajar dari kegagalan terkadang lebih baik daripada belajar dari keberhasilan yang pernah kita raih..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_

Selasa, 16 Agustus 2011

Selamat Ulang Tahun Indonesiaku...?



selamat ulang tahun Indonesiaku. Akhirnya kau bisa juga memasuki usia ke-66 meski dalam suasana yang tidak bisa dibilang membahagiakan..Begitu banyak luka yang tergores di wajahmu. Dan sepertinya air matamu belum juga kering menangisi putra-putrimu yang makin hari semakin brutal..Kekerasan masih saja merajalela tak kunjung berhenti, meski kampanye anti kekerasan masih terus berkumandang..Tapi kau pasti tahu benar, Indonesia, betapa putra-putrimu itu sudah sedemikian tuli dan bebal. Tak ada lagi nurani yang masih bersih. Semua sudah kotor lagi compang-camping, karena tak tahan menahan deraan.

Indonesia, di ulang tahunmu kali ini, saya tak punya kado yang pantas untuk kupersembahkan kepadamu. saya hanya ingin bercerita, mengeluarkan catatan kecil yang terjadi sekarang ini (di Indonesia)..Saya sadar cerita ini bukan cerita indah layaknya dongeng sebelum tidur, atau cerita yang penuh keceriaan yang akan membuatmu tersenyum. Ini hanyalah cerita yang terjadi di negerimu sekarang ini. Kegelisahan dari rakyat Indonesia yang makin hari semakin tak tahan melihat engkau menderita..Tapi, daripada di pendam oleh mereka (rakyat Indonesia), lebih baik saya bercerita sedikit saja kepadamu. Mungkin ini lebih baik buatku dan buatmu. Baik untuk rakyat Indonesia karena setidaknya mereka akan lega jika mengeluarkan uneg-uneg ini. Baik buatmu, agar kau tahu seberapa tinggi kau akan meletakkan harapanmu kepada mereka sebagai penerusmu. Meski cerita ini lebih bernada sedih, tapi saya yakin kejujuran lebih baik daripada kemunafikan.

Indonesia, dulu waktu saya masih duduk di bangku SD dan SMP, saya begitu bangga kepadamu..Saya ingat benar betapa kebanggaanku itu meluap-luap tatkala guruku PPKN menjelaskan bahwa kau adalah bangsa yang begitu menyenangkan..Kau punya motto "Bhineka Tunggal Ika", berbeda-beda tetapi tetap satu. Wah, benar-benar membanggakan! Meski suku bangsamu beraneka ragam, mereka semua mau bersatu padu, bergotong-royong membangun dan mempertahankan engkau.

Tetapi rupanya, dibalik pelajaran yang membanggakan, yang diberikan bapak-ibu guruku itu, ternyata tersimpan luka yang begitu dalam. Hal itu pelan-pelan saya ketahui saat saya duduk di bangku SMA..Waktu itu Pak Harto masih bertahta, dan betapa mirisnya hatiku saat saya tahu bahwa ada begitu banyak kecurangan dan noda-noda darah yang harus ditumpahkan untuk menjaga wibawanya.

Saat ini pun korupsi masih merajalela di mana-mana. Hedonisme, materialisme semakin merasuk ke dalam masyarakat yang sakit ini..Belum lagi hutang-hutang luar negeri yang makin menumpuk, dan tak tahu apakah kami masih sanggup membayarnya. Dan yang lebih mengenaskan, seakan-akan aparat dan pemerintah adalah sekumpulan orang-orang yang berkepala celengan..Yang dipikir hanya duit, duit, dan duit..Mereka tak lagi mendengar jeritan rakyat yang masih kelaparan dan lelah. (Ya, ampun inikah Indonesia yang berlabel "tepo seliro dan gotong-royong" ini?)

Diam-diam rakyat Indonesia menangis, dan merasa diri tak berarti..Mereka (rakyat Indonesia) merasa diri bukan orang yang memiliki harta apalagi kuasa, yang sanggup meruntuhkan ketidakadilan dan kesewang-wenangan..Mereka semua hanyalah orang biasa, bagian dari rakyat kebanyakan, yang setiap saat bisa dilumpuhkan oleh aparat..Mungkin di Indonesia ini hanya sedikit orang-orang yang lebih beruntung karena tidak mengalami teror kekerasan. Dan ada juga orang Indonesia yang sudah bisa mulai menghidupi dirinya sendiri..Oleh karena itu, kita semua harus bersyukur masih bisa memperoleh rejeki, dan tidak kebingungan mencari pekerjaan..Namun, jika melihat ketidakadilan dan pertumpahan darah yang hampir setiap hari ditayangkan di TV itu, mereka merasa terpenjara dan tak tahu harus berbuat apa.

Indonesia, kau mungkin sudah cukup sedih melihat penderitaan bangsamu ini, dan sekarang aku menambah deretan kesedihanmu itu..Namun saya berharap, kau masih sanggup untuk berdiri, meniti cita-citamu, dan berusaha untuk melangkahkan kaki menggapainya. Saya berdoa, semoga di usiamu yang sudah merangkak senja ini, masih ada wargamu yang memiliki nurani jernih..Meski hal itu terasa mustahil, tapi apa salahnya jika kita terus berharap...




"...Kulihat ibu pertiwi, kami datang berbakti & lihatlah putra-putrimu, menggembirakan ibu (hari ini)..."




Thanks, My Dear....


_a-nay_

Minggu, 07 Agustus 2011

Keluarga & Teman Baru...?



hey guys....

Akhirnya saya bisa menulis kembali di blog ini... ^_^

Untuk sekarang ini saya ingin sekali menulis tentang band saya, band tersebut bernama "HONEYBEAT"..Saya di sini sebagai fotografer band tersebut... ^_^
Berawal dari tahun 2009 akhir, saat itu saya sedang senang-senangnya memotret...hehehe.
Waktu itu saya sedang jalan-jalan di sekitar depan panggung, kemudian MC memanggil salah satu Band Jepang yang ingin tampil di acara tersebut..Lalu saya melihat ke arah panggung dan mendengarkan beberapa lagu yang di mainkan oleh band itu.
Entah kenapa, baru mendengarkan sebentar saja, saya langsung jatuh cinta kepada band Jepang tersebut..Apa karena alunan musiknya yang begitu indah atau suara sang vokalis yang merdu...hehe ^_^
Sejak dari acara itu, saya langsung ikut ke manapun band tersebut manggung dan sekalian foto-fotoin karena mau menambah jam terbang fotografi saya..Pokoknya I LOVE HONEYBEAT... ^_^

Beberapa bulan kemudian, saya mendapatkan sms dari salah satu personil "HONEYBEAT"..Mereka (Personel Honeybeat) menawarkan saya untuk menjadi fotografernya.
tidak berpikir lama-lama, saya pun menerima ajakan itu dengan senang hati..Karena saya memang ngefans sama HONEYBEAT, sekalian juga buat banyak-banyakin teman dan menambah jam terbang fotografi saya.
Tidak terasa sudah 1 tahun saya ikut mereka... ^_^

Band yang memulai debutnya pada tahun 2009 ini sampai saat ini masih terdiri atas eenam orang personil. Ke enam orang tersebut adalah Kak Tiiqa dan Kak Nita pada posisi vokal [namun sesekali menyumbangkan melody horn], Bung Amos sebagai guitar, Gema memegang alat bass, Bung Ocank sebagai pianis dengan lentikan ibu jarinya yang manis dan terakhir tentunya Bang Andos yang menggawangi posisi drum.

Saya ingin menulis sedikit tentang personel-personel HONEYBEAT dan CREW:

Personel HONEYBEAT:
1. Bang Andos, posisi di DRUM..kalau sudah memainkan Drumnya, warna musik HoneybeaT langsung berubah aliran menjadi mainstream yang rada nge-jazz dan rock.
2. Bung Gema, posisi di Bass..kalau sudah memainkan bassnya, alunan bunyi melodinya sangat berbeda dari yang lain dan enak di dengar oleh siapa saja.
3. Bung Amos, posisi di gitar..kalau sudah memainkan gitarnya, alunan melodi lagu langsung berubah menjadi semakin cantik dan indah.
4. Bung Ocank, posisi di Keyboard..kalau sudah memainkan alat musiknya, alunan melodi yang keluar dari keyboardnya semakin memanjakan telinga pendengarnya
5. Kak Nita, posisi di vokal..memiliki suara yang khas, yaitu range nada tinggi sekaligus diselingi dengan falseto-nya yang sexy.
6. Kak Tiiqa, posisi di vokal..kalau sudah nyanyi, memiliki Penjiwaan melalui lirik-liriknya bisa tersampaikan dengan baik ke telinga pendengar.

CREW HONEYBEAT:
1. Bung Endrly, posisi di soundman/sound engineer..Kalau sudah di depan mixer, semua alunan musik HoneybeaT langsung berubah semua (enak di dengar, indah, dan elok).
2. Bung Bayu, posisi di efekman 1..Selalu mempersiapkan alat musik HoneybeaT dengan baik dan teratur.
3. Bung Ryo, posisi di efekman 2..Sama seperti bung Bayu, selalu menempatkan posisi (komposisi) personel HoneybeaT begitu rapih dan enak untuk di lihat.
4. Saya sendiri (Anay), posisi di fotografer..Di sini saya sebagai fotografernya HoneybeaT, selalu mengabadikan moment-moment yang penting, langka, unik dan semuanya.

Terima kasih buat HoneybeaT selama 1 tahun ini, yang sudah memberikan saya ruang untuk berkarya dan ide untuk berimajinasi..Selain itu juga, saya juga mendapatkan tantangan baru, pengalaman baru, keluarga baru dan semuanya... ^_^
Maaf kalau selama ini ada kekurangan atau salah yang di sengaja maupun tidak di sengaja..Insyaallah untuk ke depannya, saya akan berusaha memberikan yang terbaik buat HONEYBEAT...







"...Satu cita dan satu tujuan, selalu berusaha memberikan yang terbaik..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_

Sabtu, 09 Juli 2011

Menunggu Bisa Menghasilkan Hal Yang Positif...?



Setiap orang pernah, sering, terpaksa, atau terbiasa dengan aktivitas menunggu. Menunggu adalah faktor waktu dan ruang yang diakibatkan oleh gap dari suatu kejadian yang tidak segera terselesaikan. Dampak dari menunggu bisa berupa hal-hal negatif atau positif. Hal yang negatif, yang kebanyakan dirasakan adalah frustasi, marah, sewot, atau hal-hal destruktif lain. Dampak positifnya adalah seseorang mampu memanfaatkan (ruang) dengan kegiatan yang produktif, bahkan menjadi ide-ide yang luar biasa. Tidak banyak orang yang melakukan atau menghasilkan hal-hal positif selama menunggu.

Menunggu terjadi dimana-mana, bisa di bandara, stasiun, pesawat, kereta, mobil, praktek dokter, pintu KA, mall/pasar dan tempat lain. Bahkan menunggu bisa menjadi ‘pekerjaan’, misalnya mahasiswa menunggu dosen pembimbing; rekanan menunggu boss pemberi proyek; sopir menunggu majikan, atasan atau bos; pasien menunggu dokter; menunggu kemacetan Jakarta.

oleh karena itu, kita membutuhkan kegiatan yang bersifat positif untuk memanfaatkan waktu menunggu itu dan sekaligus dalam rangka refreshing (liburan). Contohnya seperti yang saya saksikan pada hari kemarin, ketika saya hunting foto bersama di daerah pinggiran jakarta..Mulai dari kampus, jalan begitu ramai dan padat sehingga kendaraan tidak bisa berjalan dengan cepat, lebih-lebih setelah masuk depok II yang memang jalannya masih sempit..Dan setelah sampai di lokasi pun saya merasakan keriuhan yang demikian sangat, terutama tawa dan canda anak-anak.

Menurut saya kegiatan tersebut cukup positif dan akan memberikan kenangan manis kepada seluruh teman-teman di awal liburan semester seperti saat ini..Namun yang lebih penting dari itu ialah kesadaran yang lebih untuk merenungkan segala hal yang berkaitan dengan aktifitas kita, baik yang sudah kita lakukan selama tahun kemarin maupun aktifitas yang akan kita lakukan di hari-hari mendatang. Setidaknya kita harus merancang program yang akan kita wujudkan di tahun ini, mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan nasib kita, teman dan keluarga, atau setidaknya yang menyangkut kepada diri sendiri.

Dalam merancang kegiatan yang akan kita lakukan tentunya kita juga harus mengacu kepada pengalaman kita selama ini untuk kita jadikan pijakan dan sekaligus perbaikan terhadap hal-hal yang di rasa kurang bermanfaat..barangkali kita dapat menghadirkan pesan dari salah satu tokoh agama untuk dijadikan pegangan dalam memprogram kegiatan di tahun ini..Agar kita memanfaatkan 3 kondisi yang memungkinkan dengan berbagai aktifitas positif, yaitu:
1. Manfaatkan waktu mudamu sebelum engkau menjadi tua dan pikun. Waktu muda merupakan waktu yang sangat berharga, namun biasanya orang justru melewatkannya begitu saja.
2. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum datang sakit kepadamu. Artinya bahwa selagi kita masih sehat dan dapat melakukan aktifitas apa saja, mari manfaatkan kondisi itu untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat, baik bagi diri, keluarga, maupun masyarakat.
3. Manfaatkanlah kekayaanmu sebelum datangnya kemiskinan dan kefakiran. Artinya bahwa kita harus pandai-pandai memanfaatkan kekayaan yang dititipkan oleh Allah SWt kepada kita, karena kita yakin bahwa seluruh karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada kita itu hakekatnya merupakan ujian, apakah kita dapat menempuh ujian tersebut hingga lulus ataukah justru kita malah tidak dapat mengerjakan ujian dan akhirnya jatuh.
4. manfaatkan waktu luang dan sempat kita sebelum kesibukan mendera kita. Artinya bahwa kesempatan yang diberikan oleh Tuhan itu kadangkala hanya sekali dan tidak akan diulangi lagi, karena itu kita sangat dianjurkan untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk melakukan perbuatan baik dan bermanfaat, dan jangan sampai kita menunda-nudanya hingga akhirnya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan lagi.




"...Semoga 4 kondisi yang diberikan oleh Tuhan kepada kita sebagai pijakan untuk berbuat sesuatu yang terbaik, serta selalu berusaha untuk meningkatkan seluruh aktifitas kita di tahun yang baru ini..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_

Senin, 06 Juni 2011

Fotografi Sebuah Jendela Untuk Melihat Dunia...?



Hai, Guys...

Hari ini saya mencoba menulis tentang dunia imajinasi saya, yaitu FOTOGRAFI.

Pada awalnya, fotografi bagi saya tidaklah lebih dari sebuah cara untuk mencari uang, hobi dan berkomunikasi... ^_^
Selama 2 tahun lebih menekuni fotografi secara otodidak, saya belajar banyak dari membaca tulisan teknik fotografi dan berbagai macam referensi buku..yang lebih parahnya lagi, tidak ada tempat untuk bertanya, saya terpaksa harus belajar menganalisis sendiri kualitas hasil foto, cara proses film dan cetak yang saya lakukan sendiri dan mencari solusinya sendiri.

Berbicara mengenai dunia fotografi tidak ada batasnya, karena fotografi itu merupakan sebuah seni melihat...selain itu, fotografi mengajarkan pada kita cara yang unik untuk melihat dunia dan sekaligus memberikan penyadaran baru akan segala keindahan yang ada di sekitar kita. Contohnya: dalam kehidupan sehari-hari manusia, pada secercah senyum tulus dari anak desa pada wajah-wajah yang bersimbah pada keringat di sawah atau ladang.

Fotografi juga memberikan pada kita untuk melihat lebih dalam, menggali makna dan memahaminya sehingga menumbuhkan rasa cinta yang dapat menciptakan inspirasi untuk melangkah lebih jauh..Lagipula fotografi memang merupakan sebuah jendela yang membuka cakrawala baru bagi kita, untuk menemukan kembali dunia yang ada di sekitar kita untuk melihat dan menikmati segala keajaiban yang bisa membawa begitu banyak kegembiraan dan kebahagiaan pada hidup kita.

Oleh karena itu, dengan banyak membaca saya mulai paham dengan berbagai potensi dan kesempatan yang ditawarkan oleh fotografi..Di dunia sana, ternyata tersedia kesempatan yang begitu luas bagi saya untuk memgembangkan keahlian, bakat, minat serta karier pilihan saya melalui fotografi. Dan inilah awal dari langkah saya dalam menekuni berbagai macam bentuk fotografi yang kini telah berhasil membuka jendela lebar-lebar bagi saya untuk melihat dunia.




“...Belajar melihat, menemukan harmoni dalam melihat melalui mata hati kita...”




Thanks, My Dear...


_a-nay_

Selasa, 17 Mei 2011

Kemarin, Hari ini dan Hari Esok...?



hai guys,...

Satu episode kehidupan yang mungkin akan sulit saya lupakan dan akan terus membekas di hati adalah satu hari yang saya habiskan di akhir minggu kemarin..Begitu banyak kenangan dan emosi baru yang tak pernah saya rasakan sebelumnya, yang mewarnai hari itu. Segala sesuatu tentang ASZATA sungguh membuat saya rindu.

Hari minggu membuka pagi bersama sinar matahari dan kabut putih yang hampir penuh menutupi awan..Saya duduk sejenak di balkon sambil menikmati suguhan indah pagi hari yang tidak akan saya temukan di manapun.
saya akan jujur kalau saya hampir melupakan hari ulang tahun saya sendiri tahun ini..Setiap kali ada orang yang menanyakan kapan saya berulang tahun, saya pasti akan menjawabnya dengan “Well, everyday is my birthday..So, mau kasih kado?Sini, sini, saya akan dengan senang hati menerima…ahahaha…”

Satu hal yang tak pernah saya lupakan di setiap ulang tahun saya adalah hadiah..Ya, buat saya itu sangat spesial dibandingkan perayaan apa pun. Saya ingat betul bahwa ketika itu banyak harapan dan doa disampaikan teman-teman walau hanya diwakilkan dengan sebuah hadiah.

Tuhan memang Maha Penyayang..Setiap tanggal 3 Mei, saya selalu mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan pada saya. Saya tak peduli kalau tidak ada perayaan spesial di hari Ulang Tahun saya..Tetapi, yang saya peduli adalah bagaimana saya bisa memperlakukan orang lain dengan spesial, bagaimana saya bisa membahagiakan banyak orang, dan bagaimana orang lain bisa merasakan setiap hari adalah ulang tahunnya. (15 may 2011).
Nggak perlu nunggu ulang tahun untuk memberikan kado kecil atau kejutan kecil untuk orang lain. Nggak perlu juga nunggu ulang tahun untuk memberikan kata ‘selamat’ untuk keberhasilan seseorang atau ‘terima kasih’ untuk orang yang menolong kita. Terkadang kita lupa pentingnya kata-kata itu. Begitu susahnya kita mengucapkan kata sesimpel itu. Padahal betapa indahnya hidup kita kalau dipenuhi dengan kata-kata itu. Coba deh mulai dengan mengucapkan kata ‘Terima Kasih’ kepada bapak-ibu kita. Saya yakin bahwa banyak diantara kita yang justru jarang mengucapkan kata itu kepada mereka.


TERIMA KASIH ASZATA DAN TEMAN BARU SAYA... ^_^


Kemarin, hari ini dan besok saya akan tetap mengucapkan "terima kasih tuhan"..Terima kasih untuk matahari-Mu yang selalu mengawali hariku, terima kasih karena telah mempercayakan keyakinan untukku "faith", dari waktu saya terbangun di pagi hari sampai ketika saya kesulitan memejamkan mataku. Yang terpenting terima kasih untuk masih membuatku menunggu fajar berikutnya..Karena sampai kapan pun saya akan tetap menunggunya..Tak peduli berapa lama, saya ingin tetap melihatnya, melihat matahari pagi seperti matanya yang terus meyakinkanku akan harapan itu.

Ulang Tahun itu ibarat sebuah peringatan dari Tuhan. Sudah berapa banyak yang kita berikan untuk orang lain? Apakah kita sudah mempergunakan waktu kita dengan baik? dan sudah seperti apakah diri kita saat ini? Dan jawabannya ada di diri kita masing-masing.




"...Hari ini adalah hari esok yang saya impikan. Dan sebagian dari impian kemarin menjadi kenyataan hari ini. Karen aitu, hari ini saya akan meneruskan mimpi tentang hari esok. Dan mungkin banyak dari impian yang saya impikan hari ini akan menjadi kenyataan di hari esok..."




Thanks, My Dear...


_a-nay_