
hey genk...
Sudah beberapa minggu saya tidak menulis di blog ini...hehe ^_^ Hari ini saya ingin menulis tentang arti dari menghargai, dihargai dan perjuangan..
Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah catatan kecil (blog) seseorang yang berinisial I, tidak perlu saya sebutin namanya karena ini ruang publik...hahaha
Dari beberapa artikel yang saya baca, saya melihat sebuah tulisan yang sepertinya saya kenal betul dengan kejadian tersebut..Saya pun heran, bingung, kaget dan lain-lain tapi saya menganggapnya santai sambil tersenyum.. ^_^
Mungkin dulu saya pernah berbuat salah atau tidak menghargai dia juga, cuma saya ingin memberitahu ke dia, apa arti sebuah menghargai, dihargai, dan perjuangan itu hal yang tidak bisa di beli dengan apapun/dengan ke-egoisan di dalam diri sendiri...
Saya mendapatkan Kutipan ini dari blog seseorang:
"...Hidup adalah perjuangan. Betulkah hidup itu adalah perjuangan? Sebuah kalimat yang melukiskan bahwa hidup ini adalah sesuatu hal yang mengharuskan kita tidak bisa diam saja, harus bergerak, penuh semangat yang berkobar-kobar, mengerahkan segala tenaga untuk menjalani hidup ini, mereka yang tidak bisa bertahan disana maka akan tersingkir. Tetapi, disamping hal itu semua, coba kita pikirkan sejenak kembali kawan-kawan. Hidup adalah perjuangan. Apa yang dirasakan oleh pikiran dan tubuh kita saat mendengar hal tersebut? Apa kita merasa bahwa hidup itu capek? hidup itu lelah? Apa kita melihat sebuah gunung besar yang harus kita lewati? Apa kita merasa bahwa kita harus bisa menjalani hidup ini dengan keras? Bukankah tujuan hidup kita itu untuk menjadi bahagia?
“Hidup adalah perjuangan” adalah suatu mind set yang menyebabkan kita teracuni hal-hal yang membuat kita tidak berbahagia. Coba kita ubah mind set kita menjadi “Hidup Adalah Anugerah”. Apa yang kawan-kawan rasakan ketika mendengar “Hidup Adalah Anugerah” ? Apakah yang dirasakan kawan-kawan bahwa hidup itu adalah karunia? Yang harus kita manfaatkan dengan sangat baik? Yang harus kita syukuri? Apakah kawan-kawan merasa hidup itu ringan setelah mendengar hal ini? Kalau begitu, setujukah kawan-kawan sekalian apabila mind set kita adalah “Hidup Adalah Anugerah”?
Kalau kita ingin dihargai orang lain, maka kita harus pula menghargai orang lain. Banyak cara untuk menghargai orang lain. Sebagai contoh, ucapan rasa syukur “Terima Kasih” bisa menjadi alat untuk menghargai orang lain. Belum pernah tercatat dalam sejarah ketika orang mengucapkan terima kasih, maka dia akan menjadi murung, dengan catatan kita harus mengucapkannya dengan nada yang merdu dan tulus. Dalam hal sekecil apapun yang telah kita lakukan, sebuah penghargaan (percaya atau tidak) sangat diinginkan oleh diri kita. Walau hanya memindahkan sebuah meja tetangga, sebenarnya kita sangat haus akan penghargaan, walaupun penghargaan itu hanya berupa ucapan terima kasih. Seorang pelayan toko yang diberi ucapan terima kasih oleh seorang pelanggan setelah melaksanakan tugasnya untuk melayani, pasti akan tercengang untuk sejenak dan tersenyum.
Seorang bos, di tengah kepenatannya, saat ada rekan kerjanya mengucapkan terima kasih atas kinerjanya, pasti akan tersenyum dan lebih bersemangat kembali untuk bekerja. Tiada salahnya untuk kita mengucapkan terima kasih, 2 kata yang tidak akan menguras energi terlalu banyak, tetapi memberi manfaat yang besar. Marilah mulai saat ini, kita budayakan untuk mengucapkan terima kasih kepada siapa saja yang telah membantu kita, karena dengan berkata demikian, setidaknya orang yang diberi penghargaan tersebut akan menjadi lebih percaya diri dan lebih tinggi sekitar 5 cm untuk menjalani hidup ini.
"...Mengucapkan terima kasih, 2 kata yang tidak akan menguras energi terlalu banyak, tetapi memberi manfaat yang besar..."
Thanks, My Dear...
_a-nay_